Langsung ke konten utama

Kotak Kita Berbeda


Penghujung April 2009,

Aku, kamu, pernah menjalinkan tangan dan bergantian menyerukan nama, berkenalan. 
Malam itu, diantara keramaian berkumpul bersama angggota komunitas baru, ada sepasang mata yang tajam memandangku, tak banyak kata, hanya bertukar sapa dan senyuman.

Sejak saat itu, wajahmu memang tak pernah alpa hadir dan berdiam menjadi bayangan
Sebuah tanya, tak pernah kita mampu menjawabnya hingga kini, ataukah itu tanda bahwa kamu memiliki perasaan yang sama. Ah, hangat terasa selalu, saat mengenang itu.

Perasaan kita bukan merupakan sebuah rahasia. Kita hanya tak cukup mampu untuk bertutur saat berhadapan hadapanmu, karena itulah sebabnya catatan pendek ini ada. Sekedar sarana untuk mengungkapkan apa yang aku rasa. Sekaligus ada berbagai rupa harapan yang tertimbun di dalamnya.

Kita menjalaninya, saling berbagi tawa, canda juga tangis, sama-sama mengisi hari, menikmati kebersamaan
dan hanya sedikit berbagi kata, karena kita tak pernah sanggup untuk mengatakan
kita sama-sama tak berani menyerukan nurani untuk jujur. Karena aku, kamu tahu artinya. Tak ada ujung di jalan itu, katamu suatu saat dulu.

Pernah juga, kamu mencoba mencari jalan yang lain. Tapi, iya, saat ada seorang kawan yang tengah menyebutkan namamu, telingaku pun mendadak siaga, bersiap mendengarkan dengan waspada. Rasa waspada yang memabukkan sepertinya. Karena kemudian disusul dengan ketuk-ketuk jantungku dengan irama yang kian tangkas.
Begitu pula saat kamu dan aku ada di tempat yang sama, tidak jarang kita akan bertukar tatap diam-diam. Yang kemudian membuat hati ini meremang karena kegirangan.

Di titik inilah aku pun menyadari, cinta sudah menguasai kita, aku, kamu tak mampu menahannya. Cinta juga memberitahuku bahwa dia telah lebih dulu berkunjung ke tempatmu.

Namun, kepongahan manusia yang gemar mengkotak-kotakkan sesamanya membuat kita turut terjebak di dalamnya. Meski tak sepenuhnya menerima, aku dan kamu divonis tak akan bisa bersama.

Jatuh cinta denganmu patut aku syukuri. Setidaknya aku tidak melabuhkan hati dengan orang asing. Aku sudah mengenalmu, pun cukup tahu dengan keseharianmu. Kepribadianmu yang apa adanya pun sudah kutelan dan kuresapi banyak-banyak. Ya, tak ada yang salah jika cinta tumbuh dalam sekian tahun kebersamaan.

Kepongahan manusialah yang kemudian membuat kita terjebak di bilik yang berbeda. Sebelum sempat menjadi kita, aku dan kamu sudah dijatuhi vonis bahwa kita tak akan mungkin bisa bersama.

Jurang perbedaan di antara kita dirasa terlalu lebar menganga. Mungkin itulah yang jadi penyebab utama – mengapa kita tak seharusnya menjalin hubungan cinta.

Perbedaan di antara kita benar-benar besar, setidaknya itu yang diucapkan oleh mereka. Di negara yang katanya menjunjung keberagaman, kita harus pasrah dan menyerah kalah ketika ternyata jatuh cinta pada orang yang berbeda, karena dianggap tak sepadan. Ya, latar belakang turut berseru lantang sehingga dijadikan penentu dan acuan. Membuat kita bertekuk lutut karena ketidakberdayaan.

Kita tak bisa melebur hanya karena dianggap tak setara. Warna kulit yang beda, bentuk rambut yang tak serupa, hingga ukuran mata yang tak sama besarnya dijadikan perkara. Bahan pergunjingan, cemoohan, tatapan menghakimi adalah hadiah yang akan didapatkan.

Dengan lantang kuserukan omong kosong kepada ilmu sosial yang ditanamkan kepada kita sedari usia belia. Berkoar-koar bahwa kita haruslah menghargai perbedaan yang ada, namun kenyataan yang menampar selalu berkata sebaliknya. Kita tak diijinkan bersama dan dianggap tabu hanya karena berbeda suku.

Dibalik segala ketidakmungkinan yang ada di depan mata, namamu tetap saja tak pernah alpa kusisipkan dalam doa. Semoga kelak kita berani mengungkapkan rasa, demi memperbesar kemungkinan untuk bisa bersama.

Tak letih aku menceritakan kisah kita ketika sedang bercengkerama dengan si Empunya Semesta. Berharap semoga bumi ini tetap bulat bentuknya dan tak berubah menjadi kotak karena banyaknya sekat yang ada. Sekat yang mengatasnamakan agama, suku, kasta dan terus menerus dielu-elukan. Semoga segera saja roboh dan luluh lantak, memperlebar jalan pikiran mereka yang terlalu banyak dihimpit pemahaman yang membuat sempit. Hingga pada akhirnya jalanku dan jalanmu akan segera terbuka, lapang.

Untukmu ketidakmungkinan yang tetap aku semogakan. Semoga pada akhirnya kita tetap memiliki masa depan.

x

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Ujian UT ISIP4112 | Pengantar Ilmu Ekonomi dan Kunci Jawaban

1. Jika harga suatu barang turun, maka permintaan akan barang tersebut naik. Pernyataan tersebut termasuk dalam bahasan ekonomi …. a. positif b. normatif c. deskriptif d. teori Jawab: a. benar 2. Sistem ekonomi pasar berbasiskan pada .... a. Peraturan pemerintah b. Kekuasaan kepemilikan sumber daya atau factor produksi kepada rakyat yang diwakilkan melalui pemerintah c. Kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi d. Sistem ekonomi sosialis dimana pemerintah membuat semua kebijakan ekonomi Jawab: c. benar 3. Melarang monopoli dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat dari aktivitas ekonomi merupakan fungsi pemerintah dalam hal ... a. Mengoreksi kegagalan pasar demi efisiensi b. Membuat program untuk melakukan pemerataan pendapatan c. Membuat kebijakan moneter d. Mengoreksi kebijakan sebelumnya Jawab: a. benar 4. Pernyataan hukum permintaan yang paling tepat adalah .... a. Jika harga suatu jenis barang semakin

Soal Ujian UT SKOM4101 || Pengantar Ilmu Komunikasi Beserta Kunci Jawaban

1. Komunikasi dapat diakatakan sebagai urat nadi kehidupan manusia karena .... A. manusia melakukan kegiatan komunikasi sejak lahir B. komunikasi dilakukan oleh manusia secara terus menerus selama proses kehidupan C. komunikasi membuat seseorang menjadi tidak terasing dengan lingkungannya D. komunikasi membuat seseorang mampu mengenali diri sendiri Jawab: B. Bagus, jawaban yang Anda pilih sudah benar 2. Ada beberapa definisi tentang komunikasi, salahsatu definis tersebut menjelaskan bahwa pada dasarnya komunikasi memiliki lima komponen yaitu sumber, pesan, media, khalayak dan dampak. Definisi tersebut dikemukakan oleh .... A. Barlnlund B. Weaver C. Shanon D. Lasswell Jawab: D. Bagus, jawaban yang Anda pilih sudah benar 3. Ciri yang melekat pada komunikasi yang bersifat transaksional adalah ... A. adanya penggunaan lambang-lambang dalam kegiatan komunikasi B. pelaku komunikasi tidak harus hadir dalam satu ruangan C. komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan tujuan dari para

Perbedaan antara Ejaan Van Ophuijsen, Ejaan Suwandi, dan EYD

1            Ejaan Van Ophuijsen mempunyai ciri-ciri khusus diantaranya: 1)        Masih menggunakan huruf/   j /   untuk bunyi huruf / y /  seperti contoh  yang  atau  Sayang   ditulis dengan    jang, sajang. 2)        Masih menggunakan huruf  / oe/   untuk untuk bunyi huruf / u/  seperti kata  itu  dan  guru  ditulis dengan  itoe  dan  guroe . 3)        Masih Menggunakan Tanda diakritik, seperti koma ain / ’ / seperti contoh  ma’moer, ‘akal,  dan huruf  / k / ditulis dengan tanda / ’ / pada akhir kata misalnya  bapa’ , ta’ 4)        Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf / a / mendapat akhiran / i /, maka di atas akhiran itu diberi tanda trema / ’ /    ta’, pa’, dinamai’ 5)         Huruf / c / yang pelafalannya keras diberi tanda / ’ / diatasnya. 6)        Kata ulang diberi angka 2, misalnya:  jalan2  ( jalan - jalan ) 7)         Kata majemuk dirangkai ditulis dengan 3 cara : a.         Dirangkai menjadi satu, misalnya /hoeloebalang, apabila/, dsb. b.