Keriuhan anak-anak yang sedang asyik membaca menyambut kedatanganku pagi itu, di gerbang kayu berhiaskan dedauan dari tumbuhan yang merambat mulai rimbun. Disitu tertulis “Kampung Kertas”. Ya… itulah basecamp tempat berkumpulnya puluhan pemuda yang menginisiasi terbentuknya komunitas literasi dan taman baca.
Yup… Minggu 2 April 2017 saya diajak seorang teman dari komunitas “Buku Ini Aku Pinjam” untuk menyambangi kampung buku yang sudah mulai terbentuk sejak 2014 ini. Senyum ramah tuan rumah menyambut kedatanganku, kopi langsung terhidang. “Apa kabar… akhirnya sampai juga di tempat kami,” sambut Bang Adek, salah satu pegiat di komunitas ini. Puluhan anak-anak usia sekolah dasar memenuhi bangku kayu asyik membaca dan bercengkrama dengan kakak-kakak dari Komunitas BIAP.
Komunitas Kampung Kertas berlokasi di Dusun Medas Bedugul, Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari. KRK sebagai komunitas literasi berproses dari bentuk awalnya sebagai “rumah singgah” menjadi komunitas literasi yang berpihak” sejak 2015. Menggunakan rumah Bang Adek salah satu pegiatnya sebagai basecampnya. Meskipun demikian, KRK dibangun dengan proses belajar atas menanamkan literasi ke anak-anak yang tinggal di lingkungan tersebut. Niat itulah yang menjadikan para pegiat komunitas ini meluangkan waktu untuk menyediakan buku-buku dan mengajar anak-anak untuk berbahasa Inggris dan banyak kegiatan literasi lainnya.
Obrolan bersama teman-teman pegiat Komunitas Kampung Kertas berlangsung seru dan santai. Ade, salah satu pegiatnya bercerita tentang bagaimana susah senangnya ia memulai dan mengumpulkan teman-teman untuk peduli dan ikut dalam kegiatan yang ia inisisasi.
Cerita ia mulai dari masalah, stigma masyarakat sekitar yang cenderung menganggap aneh alias freak. Meluangkan waktu untuk mengurus taman bacaan dan kegiatan pemuda lainnya. Memang di kampung tempat tinggalnya, masyarakat lebih banyak berprofesi sebagai petani, tukang bangunan dan lainnya.
“Namun perlahan waktu, setelah banyak anak-anak berkumpul, membaca dan mulai aktif belajar bahasa Inggris, masyarakat sekitar mulai memberikan support, bahkan sekarang sering dijadikan tempat ngumpul ibu-ibu dan remaja putri, ungkapnya.
Tidak hanya mengembangkan literasi, disini juga ada kegiatan asyik seperti permainan tradisional, nongkrong bareng, diskusi n sharing, kreatifitas (buat mainan tradisional, daur ulang kertas, sablon, ukir buku) dan lain-lain... to be continued... masih ada yang seru-seru disini... Oh ya ini alamat fanspagenya: https://www.facebook.com/Kampung-Kertas-1243344592385159/?fref=ts
wah kapan kapan harus main ke sana ni
BalasHapusayookk gabuunggg
Hapus